Anak yang cenderung untuk terserang diare adalah anak dengan kisaran usia nol hingga lima tahun. Jika usia anak semakin kecil maka peluang untuk terserang diare akan semakin besar. Dari data yang diambil pemerintah pada tahun 2007, diare menempati urutan pertama di Indonesia sebagai penyebab kematian dengan prosentase sekitar 25%. Hal itu disampaikan oleh salah seorang spesialis kesehatan anak RS. Mitra Keluarga Depok, dr Dicky Pribadi, Sp. A,M. Kes.
Dicky mengatakan, “Balita rawan terserang diare. Diare ini berhubungan dengan tingkat higienitas. Semakin kecil usia bayi maka semakin tinggi kerawanannya. Ini berkaitan dengan tingkat imunitas. Semakin kecil usia bayi daya tahan tubuhnya pun rendah karena sistem dalam tubuhnya beum terbentuk sempurna.”
Dicky juga menjelaskan tentang keempat penyebab diare, yaitu adanya infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan kuman, intoleransi yakni ketidakcocokan terhadap makanan yang diasup, alergi dan keracunan. Oleh karena itu, orangtua mempunyai peran dalam menghindarkan penyebab diare pada anak.
“Untuk lebih jelasnya, perlu diketahui dulu apa itu diare. Diare adalah perubahan tinja saat buang air besar dari padat menjadi cair. Jika terjadi lebih dari tiga kali dalam satu hari tinja yang dikeluarkan cair, bisa jadi itu diare,” tambahnya.
Usaha yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegahnya adalah menjaga kebersihan peralatan anak, seperti alat makan dan minum, memasak makanan anak dengan baik dan benar, dan sesuaikanlah asupan makannya dengan usia anak. “Anak di bawah enam bulan, jangan dulu diberi makan selain air susu ibu. Setidaknya sampai enam bulan saja full ASI. Karena anak dibawah usia enam bulan lebih sering alergi,” jelasnya.
Dicky memaparkan tips praktis lainnya yang dapat dipraktekan. “Ketika membuat susu formula, air harus telah mendidih terlebih dahulu, panasnya harus 72 derajat celcius. Saya rasa air pemanas dari dispenser saja tidak cukup, jadi amannya direbus dulu hingga mendidih,” tambahnya.
Biasanya gejala diare ini akan diserta dengan muntah-muntah. Cara penanganan untuk anak yang sedang mengalami masa diare adalah memberi anak cairan pengganti elektrolit yang tepat dengan anak. “Jangan sampai anak dehidrasi, ketika diare anak akan banyak kehilangan cairan,” ujarnya.
Tidak ada jenis makanan tertentu yang menjadi pantangan ketika diare. Cuma, pilihlah jenis makanan yang lunak dengan sedikit porsi, namun sering.
Jumat, 20 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar